Negara yang terkenal dengan Sungai Nil, Mesir, kini tengah berduka. Pada Jumat 24 November, terjadi ledakan bom dan penembakan di Masjid Al Rawdah di Bir al Abed, sebelah barat Kota Arish, Sinai, Mesir. Ratusan nyawa melayang akibat tindakan yang tidak berkeperimanusiaan tersebut.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengutuk keras serangan brutal kelompok militan terhadap masjid tersebut. Peristiwa yang menimbulkan korban tewas sebanyak 235 orang dan 109 orang lainnya terluka tersebut merupakan tragedi kemanusiaan yang sangat memilukan dan menjadi catatan hitam dalam sejarah perjalanan hidup manusia.
“Islam tidak membenarkan tindakan kekerasan, pembunuhan apalagi pembantaian orang yang sedang melaksanakan ibadah di dalam masjid. Tindakan tersebut adalah perbuatan yang sangat biadab dan jauh dari nilai-nilai ajaran agama,”
Wakil Ketua MUI juga menambahkan, Islam adalah agama damai, di dalam peperangan mengajarkan untuk tidak boleh membunuh perempuan, orangtua, anak-anak, para rahib, merusak bumi, memutilasi mayat, dan lain sebagainya.
“Hal tersebut sangat menyedihkan jika ada sekelompok orang yang mengatasnamakan agama namun melakukan tindakan brutal dan sadis. Hal tersebut justru menodai kesucian ajaran agama Islam,” tambahnya.
Oleh karena itu, MUI meminta kepada Pemerintah Indonesia agar memelopori diselenggarakannya pertemuan negara-negara Islam untuk melawan ancaman terorisme dan kekerasan yang mengatasnamakan agama. Karena hal tersebut merupakan ancaman bagi perdamaian dunia. Tak lupa, MUI juga menyampaikan duka mendalamnya atas para korban dari serangan brutal tersebut.
“MUI menyampaikan rasa duka yang sangat mendalam atas wafatnya para korban, semoga almarhum menjadi syahid yang ditempatkan di dalam surga oleh Allah SWT dan kepada para keluarga yang ditinggalkan, semoga diberikan kekuatan dan ketabahan dalam menerima musibah,” tukasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar