Trending Topix

Berita Update | Berita Terbaru | Berita Trending | Berita Viral

BERITA - BERITA TERBARU DAN TER-UPDATE

Sabtu, 18 November 2017

Demi DPR dan Golkar, Setya Novanto Disebut-sebut Segera Mundur dari Jabatannya

Direktur Eksekutif Polcomm Institute, Heri Budianto menyebut-nyebut tersangka kasus dugaan korupsi E-KTP, Setya Novanto akan segera mengundurkan diri dari posisinya sebagai Ketua Umum Golkar.
Heri memprediksi, status Novanto yang kini telah menjadi tahanan KPK akan mempercepat proses pengunduran dirinya dari kursi kepemimpinan partai. Sementara di DPR, status tahanannya akan membuat fungsi legislatif Novanto terhambat.
"Tidak ada satu peristiwa yang enggak ada ujungnya. Rata-rata kalau sudah di dalam (penjara), banyak pembisiknya, akan mengundurkan diri," ungkap Heri dalam diskusi SindoTrijaya di Jakarta, Sabtu (18/11/2017).

( BACA JUGA : Menlu Gebran Bassil: Israel Akan Kalah Berperang dengan Lebanon )
Setya Novanto diketahui resmi ditahan KPK per Jumat, 17 November 2017. Penahanan tersebut akan berlangsung selama 20 hari hingga 6 Desember 2017. Setya Novanto sendiri saat ini masih dalam perawatan pasca kecelakaan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat.
Heri melanjutkan, demi Golkar, Novanto harus menghadapi kasus yang dihadapinya. Selain itu, Novanto pun harus legowo, menyerahkan kepemimpinan partai kepada tokoh lain di dalam tubuh Golkar. Sebab, tak dapat dipungkiri, pusaran kasus korupsi proyek E-KTP berimbas pada citra dan elektabilitas Golkar.
"Pak Setya Novanto harus legowo. Dengan adanya musibah seperti ini, lalu publik memberi respon negatif, kalaulah ini ada skenario, hentikanlah. Hadapi proses ini, kasihani DPR, kasihani Golkar," kata Heri.

( BACA JUGA : Jamu ‎Delegasi Afghanistan, Presiden Jokowi Suguhi Sate hingga Asinan )
Menurut Heri, jadi penting bagi Golkar untuk segera memilih pemimpin partai yang baru. Sebab, tahun pemilu semakin dekat. Pada 2018 mendatang, 171 daerah akan menggelar Pilkada serentak yang kemudian diikuti dengan Pemilu serentak pada 2019.
"Karena konsolidasi, konstilasi politik makin dekat, kontestasi juga makin dekat," kata dia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar