
Menurut Luhut, tidak ada agenda politik apapun dalam pernikahan tersebut. Ia pun meminta kepada masyarakat untuk tidak membuat komentar negatif yang tidak berdasar atas pernikahan tersebut.
“Politik apanya. Enggak ada itu, kalau kawin politik itu kan tokoh-tokoh. Nah, ini kan besannya orang biasa. Jadi, saya pikir terlalu mengada-ngada kalau disebut kawin politik,” tegasnya saat menghadiri respesi umum kedua pernikahan Bobby-Kahiyang di Bukit Hijau Regency, Kompleks Setiabudi Indah, Medan, Sabtu (26/11/2017).
( BACA JUGA : Panglima TNI: Mahasiswa Jangan Sebar Kebencian dan Berita Hoax!
( BACA JUGA : Panglima TNI: Mahasiswa Jangan Sebar Kebencian dan Berita Hoax!
Luhut menambahkan, saat ini keluarga Presiden Jokowi dan sang besan beserta pasangan Bobby-Kahiyang tengah berbahagia. Luhut pun mengajak masyarakat untuk ikut berbahagia dengan tidak berkomentar macam-macam.
“Kita doakan saja lah agak mereka mampu membangun keluarga yang baik. Tak perlu lah komentar macam-macam,” tukasnya.
Pesta pernikahan Bobby-Kahiyang belakangan dihubungkan dengan perolehan suara Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) pada Pilpres lalu di Tapanuli Bagian Selatan. Kawasan ini merupakan kampung halaman Bobby Nasution.
( BACA JUGA : Jamu Delegasi Afghanistan, Presiden Jokowi Suguhi Sate hingga Asinan
( BACA JUGA : Jamu Delegasi Afghanistan, Presiden Jokowi Suguhi Sate hingga Asinan
Di empat kabupaten di Tapanuli Bagian Selatan, Jokowi-JK kalah dari pasangan Prabowo-Hatta. Bahkan, di lima kabupaten pada kawasan tersebut mereka kalah telak.
Isu kawin politik juga mencuat karena banyaknya pejabat negara dan daerah yang berada di pihak keluarga Bobby Nasution. Seperti Menteri Darmin Nasution, Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi, Ketua DPD Osman Sapta Odang dan Pangkostrad Eddy Rahmayadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar